Khotbah
Perayaan Natal Jemaat
Lukas
2 : 8-20
Bapak
ibu Sidang masa raya Natal yang dikasihi Tuhan kita Yesus Kristus.
Pada hari ini nast kita bercerita
tentang sebuah peristiwa luar biasa yang dialami oleh kaum kecil yang bergelut
siang malam dalam pekerjaannya memenuhi kebutuhan hidup mereka. Yakni para
gembala. Dikatakan sebagai kaum kecil karena umumnya gembala pada waktu itu
menggembalakan ternak milik orang lain.
Dalam
kegiatan menggembalakan ternak pada zaman tersebut Gembala biasa hidup dalam
PERSAINGAN-PEMBIARAN Antara satu dan yang lain dan bahkan saling MENJATUHKAN
dalam menjalankan tugas penggembalaan, agar pada waktunya nanti akan tampil
sebagai yang berhasil dan menjadi yang terbaik di hadapan tuan mereka mereka
masing-masing. Semangat ingin menjadi yang terbaik inilah yang kerap kali
membawa mereka pada persaingan yang bisa saja menjurus ke persaingan yang
kurang sehat .
Namun pada malam itu semua hal
tersebut terlupakan, ketika mereka mengalami suatu berita sukacita besar dan
lawatan Allah, dalam bentuk seruan dari seorang malaikat yang menjumpai mereka
bahwa ia datang memberitakan suatu kesukaan besar bagi seluruh bangsa, yang
dilanjutkan kemudian bahwa “telah lahir bagimu Juruselamat” didalam diri para
gembala itu kemudian berlaku dan tumbuh semangat yang baru di dalam hidup
mereka sebagaimana terungkap dalam penegasan ayat 15 “MARILAH KITA PERGI …”.
Mereka kemudian pergi untuk melihat dan mengalami peristiwa yang malaikat itu
katakan pada mereka yaitu kelahiran Yesus, yang selanjutnya kita kenal sebagai
peristiwa Natal.
Para
gembala termasuk yang lebih dulu mendengar dan menerima sukacita Natal itu, dan
agar selanjutnya bisa dialami pula oleh orang lain melalui mereka, maka
tumbuhlah semangat untuk “pergi” mengalami sukacita itu secara bersama-sama. Tidak
ada lagi saat itu fikiran akan aktifitas mereka yang didalamnya ada
persaingan-persaingan, tetapi bersama-sama merasakan dan mengalami lawatan
Allah.
Bapak ibu Sidang masa raya Natal
yang dikasihi Tuhan. Lalu apa yang kita dapatkan dari nast kita pada hari ini
??
Secara
umum kita melihat bahwa, Natal telah menjadi perayaan rutin Gereja masa kini.
Sering pula perayaan Natal itu habis pada acara-acara emosional saja, baik itu
dalam bentuk pesta dan kemewahan, namun tidak membawa dampak nyata dalam
kehidupan sehari-hari kita.
Setidaknya nast ini mau berkata
bahwa mengajarkan kita semua bahwa : Sukacita Natal hanya mungkin dialami
ketika kita merayakan dan mengalaminya bersama-sama, mulai dari lingkungan
terbatas di dalam keluarga, hingga dalam relasi yang lebih luas dengan orang
lain di dalam masyarakat.
Bagaikan
para Gembala, kita pada masa kini sering hidup dalam semangat
PERSAINGAN-PEMBIARAN bahkan MENJATUHKAN sesama kita dalam menjalankan aktivitas
masing-masing demi mencapai tujuan hidup yang diharapkan. Tetapi marilah
semangat itu kita buang mulai pada hari ini ketika kita juga menerima sukacita lawatan
Allah seperti para gembala.
Belajar dari pengalaman para gembala
dalam nast ini, biarlah semangat “MARILAH KITA PERGI …” menjadi jiwa dan
semangat yang perlu kita miliki dalam berbagai aktifitas hidup yang kita jalani
dalam menggapai tujuan hidup untuk kemuliaan Allah.
Belajar
dari semangat para gembala dalam merespon berita Natal itu. Semestinya juga kita
respon dengan segera tanpa menunda-nunda. Ajakan untuk menerima penyelamatan
Allah dan undangan mengalami hidup baru, tidak menunggu NANTI-BESOK atau LUSA,
melainkan SAAT INI JUGA. Inilah saatnya kita menentukan bahwa prioritas hidup
kita adalah kehidupan yang membawa damai sejahtera bagi keluarga dan semua
orang yang ada disekitar kita.
Sidang
masa raya natal yang dikasihi Tuhan. Berangkat dari pengalaman para gembala,
saya mengajak kita semua orang percaya
untuk bertanggung jawab untuk merayakan Natal tidak sekedar dan selesai pada
perayaan seremonial, melainkan menjadi SESUATU yang menjiwai totalitas hidup
dan aktifitas kita, yakni hidup dan aktifitas yang MEMUJI dan MEMULIAKAN Tuhan
yang kita wujudkan dalam bentuk kepedulian dan cinta kasih kita kepada sesama,
sebagai bentuk dari ungkapan syukur kita oleh karena lawatan Allah yang telah
berkenan memberikan Natal ini kepada kita, yang berarti kita sudah masuk dalam
karya penyelamatan Allah. Amin untuk firman Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar