Kamis, 06 September 2012

PAK Menurut Calvin,, Hendry



Sejarah Perke,bangan pikiran dan praktek Pendidikan Agama Kristen
Yohanes Calvin
           
            Dasar Teologi PAK oleh Calvin
            Ada 5 dasar pokok Teologi yang dikemukakan oleh Calvin yang antara lain :
1.      Kedaulatan Allah,
            Kesadaran Calvin akan keagungan Allah dapat diumpamakan dengan membandingkan pengalaman Nabi Yesaya, sebagaimana tercatat dalam Yes 6. Dihadapan Allah yang demikian agung tak ada tanggapan yang lebih wajar daripada mengatakan dengan rendah hati, “inilah aku, utuslah aku !” ( ayat 8c ).
            Pertama-tama Allah yang wajib ingin dilayani itu berdaulat atas diri-Nya sendiri dan semua pembicaraan manusia tentang Allah harus bertitik tolak dari sudut bagaimana Allah sendiri ingin diketahui-Nya. Singkatnya Allah yang hendak dilayani manusia bukanlah berhala yang dijadikan oleh pikiran manusia.

2.      Alkitab sebagai firman Allah
            Sumber pengetahuan bagi Calvin adalah Alkitab .peranan mutlak Alkitab menjadi faktor utama dalam pikiran dan pengalaman Calvin. Ia menyebut dirinya hamba Allah, itu sama artinya dengan menaklukan diri pada firman-Nya. Peranan mutlak Alkitab dalam kehidupan Calvin ditunjukan pula oleh buku-buku tafsirannya yang banyak jumlahnya. Menurut edisi bahasa Inggris terdapat 45 buku tafsiran Alkitab, 30 buku menafsirkan PL, dan 15 buku membahas semua kitab PB kecuali surat 2 & 3 Yohanes dan Wahyu.
            Pendekatan Calvin sebagai penafsir lebih unggul dibandingkan dengan praktek-praktek yang lazim pada saat itu. Dia memanfaatkan semua peralatan yang diperoleh melalui latihan menelaah naskah-naskah kuno demi penafsiran Kitab Suci. Langkah-langkah Calvin; yakni:
a)      Maksud pengarang.
b)      Keadaan historis dan geografis pengarang Kitab Suci
Ada dua persyaratan yang dilakukan Calvin dalam menafsir, yakni :
~  Perhatian pembaca harus diarahkan kepada Yesus Kristus
            ~  Isi Alkitab yang didengar harus diyakinkan oleh Roh Kudus. Jadi pekerjaan Roh Kudus memungkinkan perkataan-perkataan manusia menjadi sarana untuk firman itu.
           
            Demikian Alkitab akan menjadi isi pokok PAK dikalangan jemaat dan tolak ukur yang harus dipakai untuk menyoroti proses pelaksanaan pembinaan semua warga Kristen.

3.      Ajaran tentang manusia
Ada dua sudut yang harus dibahas.
a.       Manusia sebagai mahluk yang diciptakan segambar dengan Allah, dan yang kemudian jatuh dengan dampak luas yang tersirat didalamnya.
b.      Sejumlah manusia ini dipilih dalam Yesus Kristus untuk diselamatkan dari akibat kejatuhannya agar mewujudkan buah keselamatan dalam kehidupan dan pelayanan terhadap sesamanya.
            Kejatuhan manusia kedalam dosa yang dipelopori oleh Adam dan Hawa menularkan penyakit yang gawat kepada keturunannya yang dinamakan dosa warisan. Menurut Calvin artinya dapat dirumuskan dengan kata-kata berikut :
      Dosa turunan itu adalah suatu kerusakan dan kebejatan kodrat kita yang turun temurun, yang sudah menyebar kesemua bagian jiwa, dan membuat kita pertama-tama layak ditimpa kemurkaan Allah, kemudian menimbulkan dalam diri kita perbuatan-perbuatan yang oleh Alkitab dinamakan “perbuatan-perbuatan daging” (Gal 5 : 19).
      Untuk meyakinkan manusia akan keadaannya yang sebenarnya Allah telah menyediakan hukum Taurat-Nya yang triguna, yaitu :
1)      . hukum itu berfungsi sebagai cermin.
2)      .  hukum Taurat dipandang sebagai ancaman terhadap semua macam tindakan   yang bersalah.
3)      .Taurat telah dituliskan oleh jari Allah pada hati orang-orang percaya .

            Gambaran manusia sejati tampak pada Yesus Kristus. Dia menyatakan jenis pengabdian diri yang diharapkan Allah untuk semua orang yang pecaya. Menurut Calvin pertumbuhan menuju pengabdian diri inilah yang menuntut pengalaman belajar dan khususnya dikalangan gereja, terutama orang-orang yang mengakui diri terpilih dalam Kristus.

4.      Ajaran Gereja
            Calvin lebih mengutamakan ke-am-an gereja ketimbang semua reformator lainnya Calvin ingin memulihkan sifat-sifat masyarakaat abad Pertengahan, yaitu kesatuan, kewibawaan, dan ke-am-an. Walaupun, sampai pada akhir hayatnya cita-cita itu tidak terwujud dalm persekutuan Kristen yang kelihatan.
            Peranan pedagogis gereja ditunjukan oleh sejumlah jabatan yang dikaruniakan kepada-Nya seperti yang terdaftar dalam Efesus 4 : 10. Secara teoretis Allah bisa saja menjadikan semua anggota gereja terlepas dari jalan lebih pelan-pelan yang dikenal dalam pendidikan. Tetapi menurut Calvin , “kita melihat bagaimana Allah, yang dapat saja membuat umat-Nyasempurna dalam sekejap mata,tidak menghendaki mereka mencapai kedewasaan, kecuali mendapat pendidikan dari gereja.” Karena dengan sarana kaum pendidik, Allah mengulurkan tangan-Nya secara manusiawi untuk menarik orang-orang percaya datang kepada-Nya.
            Melalui wahana mulut dan lidah manusia yang dikuduskan Roh Kudus yaitu para pendidik gereja, sama seperti Dia sendidiri hadir. Disamping didik langsung, melalui bimbingan seorang guru dalam kelompok orang-oramg percaya, pertumbuhan rohani dialami pula melalui kebaktian yang terdiri dari keikutsertaan semua warga didalamnya.
            Calvin juga menekankan mengenai dua sakramen yaitu sakramen Babtisan kudus dan Perjamuan Kudus, dimana kedua-duanya itu dikaruniakan demi pertumbuhan iman dan dialami melalui indra warga gereja. babtisan Kudus adalah tanda pemasukan orang percaya kedalam Kristus, ia dilayankan hanya satu kali saja. Tetapi sesudah menerima Kristus, masih ada keperluan untuk menerima makanan sepanjang hidupnya, Kristustus tidak member gizi rohani yang murah, malahan ia menawarkan tubuh-Nya yang pernah dikurbankan demi keselamatan umat-Nya yang telah Allah Bapa pilih. Inilah yang disebut dengan Perjamuan Kudus. Menurut Calvin pelayanan Perjamuan Kudus itu harus sehikmat mungkin. Makanya, Calvin berani mengucilkan warga dari meja Tuhan itu yang dinilai tidak pantas untuk mengikuti Perjamuan. Sikap inilah yang sepatutnya diikuti oleh jemaat-jemaat Calvinis di Indonesia.
            Secara ringkas, boleh dikatakan bahwa gereja adalah persekutuan kaum terpilih dalam Yesus Kristus yang di didik melalui sarana kebaktian, yang pada pokoknya pemberitaan Firman Tuhan dan Sakramen.

5.      Ajaran Tentang Hubungan Antara Gereja Dengan Negara
            Pengertian Calvin tentang pokok teologis ini bertitik tolak dari 4 praduga utama yakni :
a.       Dia tidak tidak dapat membayangkan Negara terbagi menurut isi iman warganya. Demi keamanan Negara, semua warga wajib mengakui iman yang sama. Untuk siapasaja yang tidak setuju demikian hendaknya diberi 3 pilihan : mengubah pendapat, mengungsi, atau ditangkap.
b.      Setiap pemerintah yang dikenalnya dari dekat terdiri dari warga yang menganggap diri pengikut Kristus. Kalau begitu, sebagian kewajibannya sebagai pengikut Kristus dipenuhi melalui pemerintahan Negara.
c.       Sungguhpun demikian para pemimpin Negara adalah mannusia yang berdosa juga. Dengan demikian mesti ada cara untuk menghalangi ekspresi dosanya dalam Negara.
d.      Meskipun hubungan antara gereja dan Negara itu amat erat, namun para pelayan wajib menentukan isi firman yang diproklamasikan dan siapa yang boleh menerima sakramen.



Sumbangan Pemikiran Calvin Bagi Dasar dan Praktek PAK

1.      Kehidupannya adalah teladan bagi siapa saja, tentang seorang Kristen yang mengasihi Tuhan dengan segenap pikirannya.
2.      Dia ingin mendidik pikiran insan karena tidak mempercayai perasaannya yang kurang mantap.
3.      Melalui institutionya dia menjelaskan isi iman Kristen secara teratur sebagaimana didapatinya dalam Alkitab.
4.      Intinya adalah pengetahuan minimal yang perlu diketahui dan dipahami oleh setiap warga Kristen.
5.      Walaupun ia tidak mempercayai perasaan insan sebagai bukti kedalaman iman, namun ia ingin menghasilkan para warga dari semua golongan umat yang menaklukan diri sedemikian rupa kepada Tuhan dalam kehidupan sehari-hari mereka dengan mewujudkan bukti pemilihan mereka dalam Yesus Kristus.
6.      Melalui pengajarannya mereka dididik agar tidak memperhatikan keadaan jiwanya secara pribadi saja, tetapi agar memandang keluar, dalam arti memanfaatkan iman untuk mengubah masyarakat sekitarnya sesuai dengan Injil.
7.      PAK adalah bagian dari pelayanan gereja, karena gerejalah sang ibu yang mengasuh anak-anaknya.
8.      Ia menjunjung tinggi khotbah sebagai sarana untuk menginjili serta mendidik para warga jemaat.
9.      Di mempersiapkan katekismus khususnya untuk mendidik kaum muda.
10.  Dia mendidik jemaat memuji Tuhan melalui penggunaan mazmur-mazmur yang dinyanyikan jemaat dalam bahasa Perancis ( baca : bahasa daerah).
11.  Dia menetapkan sakramen babtisan sebagai tanda pemilihan Tuhan dalam Yesus Kristus dan Sakramen Perjamuan Kudus, sebagai karunia yang mutlak ada dalam kebaktian selama menjauhkan kedua-duanya dari ketakhyulan.
12.  Untuk menyokong lebih luas identitas gereja sebagai paguyuban orang yang terdidik, dia mwndorong pemerintah dan masyarakat Jenewa mendirikan Akademi sebagai pusat persekolahan gereja am, baik bagi anak didik maupun bagi kaum muda.
13.  Dia mendidik para warga bahwa mereka bukanlah kepunyaan mereka sendiri, melainkan merekalah milik Tuhan semesta alam. Tuhanlah yang berhak menerima pujian dan kemuliaan selama-lamanya.
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar